Senin, 26 Mei 2014
Sabtu, 24 Mei 2014
Tanaman Obat Jahe
TANAMAN
OBAT JAHE
EKOLOGI
TANAMAN
HIDAYAT
INSAD
13.01.04.0010
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
TAHUN AKADEMIK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sudah saatnya kita membebaskan diri
dari zat-zat kimia yang dibawa oleh makanan-makanan import, dan sudah saatnya pula
kita merubah filosofi makan kita. Kita kembalikan lagi ke tujuan awal bahwa
kita makan intinya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Berbagai jenis minuman nusantara
yang dapat digolongkan sebagai pangan fungsional antara lain wedang jahe,
wedang secang, wedang jeruk, beras kencur, kunyit asam, bir temulawak, bir
plethok, ronde, sekoteng, bandrek, serbat dan dadih. Khasiat minuman
tradisional antara lain, dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin,
batuk, influenza, reumatik, meningkatkan stamina tubuh, melancarkan pencernaan
dan anti diare.
Namun dalam hal ini saya akan
menitik beratkan pada Jahe, Kenapa Jahe? Karena Pada Jahe banyak sekali khasiat
untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.Adapun Khasiat Jahe antara lain :
1. Mampu meredakan
nyeri lambung dan memulihkan radang sendi.
2. Jahe terbukti
berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut
sehingga mampu mengobati masuk angin.
3. Sifatnya yang
menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu
ringan.
Jahe {Zingiber officinale} adalah
tanaman rimpang yang sangat popular sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominant
pedas di sebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingi
beraceae {temu-temuan}. Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari
kata Yunani Zingiberi dari bahasa Sanskerta yaitu zingeron
Indonesia merupkan Negara yang kaya
akan rempah-rempah termasuk juga tanaman jahe. Tanaman ini di masyarakat
indnesia banyak digunakan untuk minuman atau bahan dalam memasak, jarang sekali
masyarakat Indonesia mengkreasikan tanaman jahe sehinggan mampu membawa manfaat
pada masyarakat secara luas. Peneliti disini tertarik untuk mengembangkan
tanaman jahe sebagai bahan dalam pembuatan es krim dengan mengkombinasikan
dengan berbagai macam buah seperti coklat,vanilla,dalam hal ini peneliti ingin
mengembangkan ice cream coklat rasa jahe.
Apabila kedua bahan ini dijadikan
satu, maka akan terciptanya rasa cokelat yang pedas. Selama ini cokelat yang
dikenal dengan rasa manis, kini kami meneliti cokelat dengan rasa yang berbeda
namun banyak khasiatnya. Karena rasa jahe yang dominan pedas dikarenakan
senyawa keton bernama zingeron, selain itu jahe juga sangat bermanfaat untuk
kesehatan tubuh kita. Jahe juga
tidak menyebabkan kita menjadi gemuk, karena tidak ada kandungan lemak dalam
jahe. Jadi bila dikonsumsi, dan apabila di campurkan dengan cokelat akan menimbulkan
rasa yang pedas pada es krim cokelat.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apakah khasiat
tanaman jahe bagi tubuh kita?
2. Bagaimana cara
membuat ice cream coklat rasa jahe agar dapat dikonsumsi dengan aman
1.3.
Tujuan
Tujuan penulisan Karya Ilmiah kami
yang berjudul “ Es Krim Rasa Jahe ” adalah sebagai berikut.
1.
Tujuan Umum : Membuat kreasi minuman Ice Cream dengan Rasa Jahe. Serta meningkatkan nilai
ekonomis Ice Cream.
2.
Tujuan Khusus :
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan
khusus kami untuk meneliti Ice Cream Rasa Jahe adalah
a. Mengetahui
khasiat cokelat dan tanaman jahe bagi tubuh kita.
b. Cara kinerja
membuat Ice Cream Rasa Jahe agar dapat dikonsumsi dengan aman.
1.4.
Manfaat
Manfaat dari penilitian kami yang
berjudul “Es Krim Rasa Jahe ” adalah sebagai berikut.
1.
Bagi pengusaha Ice Cream
Bagi pengusaha Ice cream, tentunya sangat
menguntungkan sekali, karena bila Ice Cream Cokelat Rasa Jahe ini di promosikan
di pasaran, sehingga membuat orang penasaran dan ingin mencobanya. Jadi
pengusaha es bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
2.
Bagi kesehatan konsumen
Tak perlu diragukan lagi,
karena banyak peneliti sebelumnya yang meneliti jahe dan hasilnya tidak
mengecewakan. Selain itu, bagi konsumen tidak perlu takut gemuk untuk
memakannya. Karena kandungan lemaknya sangat sedikit. Untuk kesehatan pun
banyak sekali manfaatnya contohnya : menghangatkan badan, menghilangkan rasa
mual, mencegah lelah.
3.
Bagi pabrik cokelat batangan dan petani jahe
Akan sangat menguntungkan
sekali bagi kedua pemeran ini, karena semakin bertambahnya produksi cokelat
batangan dan jahe. Selain itu para petani atau buruh pabrik dapat menyisihkan
hasil jahe atau cokelat batangan untuk membuka usaha kecil-kecilan dirumah,
karena bahan untuk membuatnya sangat mudah dan tidak menghabiskan banyak uang,
namun memiliki hasil yang menggiurkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jahe
Jahe merupakan tanaman obat berupa
tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar
dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman,
bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak
(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma
domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan
lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing
(Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa
dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
Tanaman jahe telah lama dikenal dan
tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting.
Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma
dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu
tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar.
Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga
digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber
officinale sudah tak asing bagi kita, baik sebagai bumbu dapur maupun
obat-obatan. Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai
sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain
halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi
(Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) lali (Irian)
Jahe tergolong tanaman herba, tegak,
dapat mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya
berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan
ujung lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan
kelopak berwarna putih kekuningan.
Akarnya sering disebut rimpang jahe
berbau harum dan berasa pedas. Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar,
menjalar mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat
2.2. Klasifikasi Jahe
a. Divisi
: Spermatophyta
b. Sub-divisi
: Angiospermae
c. Kelas
: Monocotyledoneae
d. Ordo
: Zingiberales
e. Famili
: Zingiberaceae
f. Genus
: Zingiber
g. Species
: Zingiber officinale
2.3. Ciri-Ciri Janaman Jahe
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm
sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit,
panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ;
bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang
agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk
tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ;
panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak
berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7
buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu,
panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar
pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 –
1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit,
berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5
mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan,
panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2.
2.4. Jenis Tanaman
Jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis
berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas
jahe, yaitu :
a. Jahe
putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya
lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas
lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur
tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
b. Jahe
putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil,
agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah,
sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk
ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
c. Jahe merah.
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil sama
seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki
kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk
ramuan obat-obatan
2.5. Kandungan
Tanaman Jahe
Sifat khas jahe disebabkan adanya
minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak
atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri dapat
diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak
minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau
harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak
atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri
jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
Oleoresin jahe banyak mengandung
komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin jahe
terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi
rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Khasiat Jahe
Jahe, lebih dari sekedar bumbu
dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit. Bahkan NASA, pernah
tertarik meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para awaknya.Tidak ada
yang tahu persis asal mulanya tanaman jahe alias zingiber officinale telah
dikenal sebagai bumbu dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu.
Di cina, jahe kering telah dipakai
sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen
Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Di cina juga di temukan dua buku
kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi.
Selain di negeri tirai bamboo, yang dikabarkan telah mengenal jahe 2000 tahun
sebelum masehi adalah india.
Negara-negara barat juga banyak yang
memanfaatkan jahe sebagai obat traditional. Setidaknya itu dibuktikan dengan
bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon
yang terbit pada abad ke 11. Dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang
sangat popular di inggris, setelah lada hitam. Harga bumbu dapur ini juga
ketika itu selangit, untuk memperoleh 1 pon ( setengah kilogram) jahe, harus
mengeluarkan uang yang nilainya setara sengan seharga seekoor domba.
3.2. Sejarah
Pengobatan
Di cina, jahe segar di anggap
berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira
jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe
segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual.
Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada
nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Di india jahe segar juga dimanfaatkan untuk mengobati
mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan mendadak, juga dipakai untuk
mengatasi jantung berdebar-debar, gangguan pencernaan, nafsu makan menurun dan
rematik bahkan , pada abad ke 19, sari jahe menjadi obat asma dan batuk yang
popular di india. Untuk obat batuk, sari jahe di campur jus bawang putih segar dan
madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe segar ditambah sedikit madu dan
sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe segar juga bisa di campur air,
kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan dioleskan di pelipis untuk
meredakan sakit kepala.
Kebanyakan orang eropa minum teh
jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa
minum dua atau tiga cangkir penuh the jahe dapat mengurangi gejala gout
(penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan
pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga
memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.
3.3. Penelitian Terbaru
Penelitian modern telah membuktikan
secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
a. Menurunkan
tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan
memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan
memperingan kerja jantung memompa darah.
b. Membantu
pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase,
yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
c. Gingerol pada
jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
d. Mencegah mual,
karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan
perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok
perjalanan.
e. Membuat lambung
menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
f. Jahe juga
mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan
oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Peneliti-peneliti modern ternyata
member dukungan terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ jahe ini. Dari hasil
penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat
dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta
gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti
adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan
aroma jahe yang tajam.
Penelitian terhadap binatang
percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan
bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro
(laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat
antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga
menghambat pertumbuhan dari kuman.
Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi
darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan (anti pembekuan
darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga
mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol
dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang
memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan
mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).
Para ahli juga ada yang mencoba jahe
untuk mengobati migren. Pengujian ini di dorong terapi ayurveda untuk mengobati
gangguan pada sistem saraf. Khasiat jahe sebagai obat migren ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut. Pada umumnya penelitian jahe diutamakan untuk
mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil penelitian yang
dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat dari jahe segar
dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat
kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe
kering aakan memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.
Penelitian terbaru menunjukan
ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat
untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya
menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati
dengan jalan meningkatkan asam empedu
Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu
dapur dan aneka keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan,
baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.
Jahe yang digunakan sebagai bumbu
masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan
memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput
lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang
jahe. Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat
mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada
wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan,
memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi
jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati
selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe
juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
3.4. Jahe
Sebagai Obat Praktis
Jahe merupakan pereda rasa sakit
yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya,
minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen
jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
Daun jahe juga berkhasiat, antara
lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat
kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang
menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama
lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat untuk memperkuat
pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang
membengkak, batuk dan demam.
Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2
rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian
ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain
adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang
rematik.
Jahe juga dapat digunakan untuk
mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta
gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit
garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka. Rimpang tumbuk juga dapat
dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan serangga.
Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi
sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya
sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter). Dengan
dicampur lobak, jahe dapat digunakan untuk mengobati eksim. Parutan lobak
dicampur dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan memarut rimpang jahe,
lalu diperas. Ramuan ini dioleskan ke bagian kulit yang terkena eksim. Biasanya
dalam waktu 2 minggu saja penyakit sudah berkurang.
Untuk mencegah mabuk perjalanan, ada
baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar
sepanjang satu ruas jari. Masukkan ke dalam satu gelas air panas, beri madu
secukupnya, lalu diminum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe
bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari karya tulis ini
adalah:
Tanaman jahe mempunyai banyak khasiat
untuk tubuh kita terutama pada kesehatan tubuh sehingga dapat dijadikan
alternatif bahan utama ice cream. Manfaat jahe yaitu menurunkan tekanan darah
membantu pencernaan, membuat lambung menjadi aman, mencegah radikal bebas dalam
tubuh.
4.2. Saran
Saran saya kepada pengusaha Ice Cream adalah apabila
ingin menciptakan rasa Ice Cream, sebaiknya juga dilihat dari khasiat untuk
para konsumen agar cipta rasa Ice Cream semakin digemari. Selain itu jangan
menggunakan bahan dasar cokelat yang tidak berkualitas karena itu dapat
menyebabkan kualitas Ice Cream di pasaran menjadi menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Harmono.
2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Direktorat Budidaya
Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. 2006. Analisa Usaha Tani Tanaman Biofarmaka.
Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian. Jakarta.
Soetajie,S.1993. Budidaya jahe. Sari
Ilmu. YogyakartaSumarno,M. 1991. Jahe. Guna Dharma Karya. Bandung.
Langganan:
Postingan (Atom)