Sabtu, 24 Mei 2014

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN
EKOLOGI TANAMAN
 
HIDAYAT INSAD
13.01.04.0010


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
TAHUN AKADEMIK
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan : Epigeal(Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal(Kotiledon tetap berada di dalam tanah).

Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2, yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal.

Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi : nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.

Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi : gen dan hormone.

1.2  Rumusan Masalah
·         Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
·         Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
·         Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?

1.3 Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.















BAB II
PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversible.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan


2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.      Faktor Internal
Faktor dalam (internal) merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor dalam (internal) antaran lain sebagai berikut :

a.      Gen
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA. Gen berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan kepada keturunannya.
Masing-masing jenis (species), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang tinggi, berbatang pendek, berbuah lebat, berbuah jarang. 
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/07/Gene.png/270px-Gene.png

b.      Hormon
Hormon merupakan senyawa organik pada manusia, sebagian hewan dan tumbuhan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta perumbuhan dan perkembangan.

Hormon pada tumbuhan
Hormon yang tedapat yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan diantaranya yaitu:
·         Auksin
          Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar daun muda, bunga, buah dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan Floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan memanjangkan sel-sel jaringan batangnya.
          Hormon auksin di produksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu di angkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul dibawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan dibawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel diatas permukaan batang. Hal ini disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar matahari dan akan merusak auksin dan auksin tersebut akan menghambat pertumbuhan.
          Selain berfungsi sebagai merangsang perpanjangan sel-sel batang dan memperhambat pemanjangan sel-sel akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral)dan akar serabut yang berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral, mempercepat pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Auksin
Mendorong perpanjangan batang, pertumbuhan akar, differensiasi sel dan percabangan, pertumbuahan buah, dominasi epikal, fototropisme, geotropisme.
Dihasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang dan daun daun muda.

·         Giberelin
          Secara alami hormon giberelin terdapat pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama dengan hormon auksin, akan tetapi fungsinya sedikit berbeda dengan giberelin . fungsi gibrelin adalah membantu pertumbuhan tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi apabila giberelin diberikan kepada bunga maka buah yang terbentuk menjadi buah tak berbiji dan sangat mempengaruhi pemanjangandan penambahan sel.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Giberilin
Mendorong pertumbuhan tinggi tanaman, mempengaruhi perpanjangan sel dan pembelahan sel.s erta pertumbuhan pada akar daun dan bunga serta buah.
Di produksi oleh meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio.


·         Sitokinin
          Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung) dan kitenin yang merupakan sitokinin buatan.
          Fungsi sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil dominasi apaikal, mengatur pembetukan bunga dan buah, menghambat proses penuaan. Efek sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak diberikan maka akan bayak tumbuh tunas, tetapi jika diberikan sedikit akan terbentuk banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas (apikal) dan merangsang kuncup samping (lateral).

·         Asam absisat
          Merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yang kerjanya berlawanan dengan auksin dan giberelin, dengan jalan memperlambat kecepatan pembelahan dan pembelahan sel. Asam absitat akan aktif pada saat tumbuhan pada kondisi yang kurang baik, karena pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik, misalnya kekurangan air d musim kering, maka tmbuhan tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunyaakan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, dan menyebabkan stomata tertutup, sehinga penguapan air berkurang dan keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga  pertumbuhan tunasnya terhambat yang menyebabkan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.

          Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, seperti pada pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Asam Absisat
Menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, menunda pertumbuhan.
Disintesis pada daun, buah, batang dan biji.

·         Gas Etilen
          Gas etilen adalah gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan berwarna kuning sampai merah. Hal ini di karenakan keluarnya gas etilen.
          Fungsi etilen adalah menyebabkan bah menjadi masak, menyebabkan batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu pembuangan, yang bekerja sama dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada tumbuhan berumah satu.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Gas Etilen
Mendorng pemasakan buah dan menyebabkan penebalan pada batang.
Diproduksi oleh jaringan buah masak, diruas batang dan jaringan tua.


·         Asam Traumalin
          Asam traumalin di sebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Asam Traumalin
Mampu memperbaiki kerusakan atau regenerasi sel pada luka yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada daun, batang ataupun akar.



·         Kalin
          Kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya:
1.      Rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar
2.      Kaukalin, dapat memacu pertumbuhan batang
3.      Fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun
4.      Anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.

Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Kalin
Hormon yang mempengaruhi pembentukan organ pada tumbuhan








2.     Faktor Eksternal
        Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari  luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor eksternal diantaranya yaitu:

a.      Cahaya /Sinar Matahari
    Pada dasarnya mahluk hidup memerlukan sinar matahari begitupun dengan tumbuhan. Karena sinar mata hari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis didalam daun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.



b.      Suhu (temperatur)
          Setiap proses pertumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum.

c.       Kelembapan udara
    Kelembapan udara di sekitar tumbuhan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Umumnya tanah dan udara di sekitar yang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum.

d.      Air dan unsur hara tanah
    Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa air. Air memiliki fungsi bagi tumbuhan diantaranya:
·         Fotosintetis
·         Mengedarkan hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan
·         Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
·         Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada didalam tanah
·         Berperan dalam proses metabolisme sel.

    Jika tumbuhan mengalami kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan.
    Unsur hara atau nutrisi dalam jumlah banyak yang di butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di sebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen , nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng tembaga, dan nikel.

e.      Derajat keasaman
    Derajat keasaman atau PH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini di tambahkan keasaman dengan pengapuran.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan primer dan pertumbuhan skunder.
1.     Pertumbuhan primer
Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel induk lembaga atau zigot ini mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan adanya periode perlambatan pertumbuhan atau tidak ada sama sekali pertumbuhan, sehingga bentuk zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengalami pertambahan ukuran panjang.
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut ke dalam sel besar. Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.

Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertumbuhan embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan pertumbuhan akibat terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan seterusnya, sehingga terjadi penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan atau kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan meristem atau jaringan embrional, kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang menjadi kecambah hingga dewasa.

a.      Pertumbuhan pada embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut sebagai perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio didalam biji. Biji yang berkecambah dapat membentuk planula karena didalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), kaulikalus (batang lembaga).
Pada perkecambahan ada dua jenis :
·         Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah.

·         Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah.

b.      Pertumbuhan pada ujung akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.

Pada akar terdapat daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat dibagian ujung. Sel-sel pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik. Dibelakang daerah pembelahan merupakan daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini dinamakan daerah pemanjangan sel.

Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah diferensiasi . kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat.

c.       Pertumbuhan pada ujung batang
Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi.

Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.

Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Setelah pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses pertumbuhan tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan. Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangannya menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.

Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.









2.      Pertumbuhan Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem sekunder berupa kambium gabus  atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah bagai perlindungan terhadap tumbuhan skunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah besar ukurannya.
Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis) yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh ke arah yang berlawanan, yaitu yang kearah luar akan menjadi xilem dan yang tumbuh dalam akan menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan parenkim yang berbeda di antara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang di sebut kambium itervaskuler.

Di dalam perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan kambium intravaskuler. Yang membentuk suatu lingkaran konsentrik, bentuk lingkaran konsentrik pada tumbuhan dikotil sering disebut dengan lingkaran tahun.

Metagenesis Pada Tumbuhan
Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi generatif dan generasi vegetatif. Biasanya kedua generasi ini berbeda morfologinya. Metagenesis pada tumbuhan yang bisa kita lihat dengan jelas yaitu pada tumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku memiliki generasi generatif yang disebut gametofit dan generasi vegetatif yang disebut sporofit.

Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit. Generasi sporofitnya tergantung pada gametofit untuk memperoleh nutrisi. Sedangkan tumbuhan paku yang sering kita lihat merupakan generasi sporofit. Generasi sporofitnya yaitu protalium.


















BAB III
PENUTUP

Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan jumlah dan volume sel pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif dan irreversible, sedangkan perkembangan adalah suatu proses menuju tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif.

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi Gen dan Hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan udara, air dan unsur hara tanah, derajat keasaman.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Sedangkan pada hewan terdiri dari pertumbuhan embrionik dan pasca embrionik. Kemudian pada saat hewan dan tumbuhan dewasa, maka selanjutnya akan mengalami pergiliran generasi yang disebut Metagenesis.































DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Dan dan B. S. Purwoko. 2010. Pengaruh Bahan Perbanyakan Tanaman dan Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). J. Hort Indonesia, 2 (1): 6-13.

Budiyani, F. B., K. Suwartimah, dan Sunaryo. 2012. Pengaruh Penambahan Nitrogen dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera. Journal Of Marine Research, 1 (1): 10-18.

Darmawan, Januar dan S. J. Baharsjah. 1998. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta: SITC.

Mulyani, Sri E. S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar